NIM : 10112203
Kelas : KWU-9
Tugas
BAB IV
1. Dasar
keinginan saya dalam membangun suatu bisnis yaitu tentunya ingin membuat
inovasi – inovasi baru yang belum pernah ada sebelumnya, entah bisnis tersebut
dalam bidang IT, kuliner, dan lain sebagainya. Jika dari inovasi yang dibuat
itu berhasil dan disukai oleh konsumen di luar, maka itu akan menjadi kebanggaan
tersendiri bagi saya, dimana hasil karya saya bisa dinikmati oleh banyak orang.
Selain itu juga ingin membantu orang lain dalam memperoleh penghasilan dengan
cara bekerja di usaha yang saya buat. Dan dari semua itu tentunya juga ingin
mendapatkan penghasilan yang lebih dan bekerja bukan dari perintah orang lain,
melainkan saya yang menentukan usaha yang saya buat ini tujuannya mau kemana.
selain itu keinginan membuka usaha bisa didasari dari hobi, mengamati, ide lama, ide orang lain, kolaborasi, terbitkan, catat secara hukum, adakan pertunjukan, nasihat ke orang lain, konsumsi masyarakat.
selain itu keinginan membuka usaha bisa didasari dari hobi, mengamati, ide lama, ide orang lain, kolaborasi, terbitkan, catat secara hukum, adakan pertunjukan, nasihat ke orang lain, konsumsi masyarakat.
2. Peluang
bisnis merupakan hal yang sangat penting bagi seorang entrepreneur karena
peluang bisnis disini merupakan situasi yang memungkinkan terciptanya kerangka
berpikir baru dalam rangka mengkreasi dan mengkombinaksikan sumber daya untuk
menghasilkan profit. Peluang bisnis merupakan kesempatan bagi seseorang untuk
membuka usaha sesuai keinginan, kemampuan, kekuatan atau pengalaman yang
dimiliki.
3. Faktor-Faktor
Peluang Bisnis :
a) Perubahan
Teknologi
Perubahan teknologi
merupakan peluang usaha karena memungkinkan orang untuk mengalokasikan sumber
daya dengan cara yang berbeda dan lebih potensial. Berbagai provider, warnet,
industri komputer telah menjadi lahan usaha baru dengan adanya perubahan
teknologi dari konvensional ke Internet.
b) Perubahan
Politik dan Kebijakan
Perubahan politik dari
Orba ke Reformasi dan perubahan kebijakan dari Pusat ke Otonomi Daerah
merupakan sumber peluang usaha baru.
c) Perubahan
Demografi
Struktur demografi juga
membuka peluang usaha. Demografi Yogyakarta sebagai kota pelajar dan budaya
juga dikenal sebagai daerah tujuan bagi pensiunan. Hal ini membawa dampak bagi
jenis usaha yang dikembangkan di kota Yogyakarta
d) Institusi
Pendidikan
Institusi pendidikan
sebagai pusat penelitian adalah sumber peluang usaha dengan memanfaatkan hasil
penelitian. Zucker dkk (1998) menemukan bahwa jumlah ilmuwan dan universitas
dalam suatu daerah berkorelasi dengan peningkatan jumlah perusahaan
bioteknologi dan hak paten yang dihasilkan.
e) Akses
Informasi
Informasi memungkinkan
seseorang memperoleh peluang membuka usaha dibandingkan dengan orang lain yang
tidak mengetahuinya. Beberapa orang mampu mengenali peluang lebih baik karena
mereka memiliki informasi lebih dibandingkan orang lain
f) Variasi
Pengalaman Hidup
Variasi dalam
pengalaman hidup menyediakan akses pada informasi yang baru dan dapat membantu
seseorang dalam menemukan peluang karena sebuah informasi yang baru kadang
memiliki elemen yang hilang dan membutuhkan kecermatan bahwa peluang baru telah
hadir.
g) Ikatan
Sosial
Ikatan sosial
meningkatkan kemungkinan seseorang dalam menemukan peluang usaha melalui
interaksi dengan orang lain atau jejaring sosial mereka. Struktur dari jejaring
sosial akan memengaruhi informasi yang diterima dan mengategorikan informasi
tersebut
h) Kepribadian
Kepribadian berpengaruh
terhadap tindakan seseorang dalam mengambil keputusan terkait pemanfaatan
peluang.
i)
Motivasi
Hal yang tak kalah
penting dalam entrepreneurship adalah motivasi. Ketika sekumpulan orang
dihadapkan pada peluang yang sama, mempunyai keterampilan yang hampir sama dan
informasi yang sama maka orang dengan motivasi tertentu akan memanfaatkan
peluang.
j)
Evaluasi Diri
Hal yang tak kalah
penting dalam entrepreneurship adalah evaluasi diri meliputi Locul of control
dan self efficacy
k) Karakteristik
Kognitif
Karakteristik kognitif
merupakait faktor yang memengaruhi bagaimana seseorang berpikir dan membuat
keputusan. Dalam membuat keputusan positif tersebut dibutuhkan karakteristik
kognitif yang membantu entrepreneur untuk memetakan cara bagaimana memanfaatkan
peluang wirausaha.
4. Ada
3 aspek kepribadian yang berpengaru dalam memanfaatkan peluang :
a) Ekstraversi
Ektraversi terkait
dengan sikap sosial, asertif, aktif, ambisi, inisiatif, dan ekshibisionis.
Sikap ini akan membantu entrepreneur untuk mengeksploitasi peluang terutama
dalam memperkenalkan ide ataupun kreasi mereka yang bernilai kepada calon
pelanggan, karyawan, dan sebagainya. Sikap ini membantu entrepreneur untuk
mengombinasikan dan mengorganisasikan sumber daya dalam kondisi yang tidak
menentu.
b) Agreebleeness
(Kesepahaman)
Sikap ini terkait
dengan keramahan, konformitas sosial, keinginan untuk mempercayai, kerjasama,
keinginan untuk memaafkan, toleransi, dan fleksibilitas dengan orang lain. Hal
ini akan membantu entrepreneur dalam membangun jaringan kerjasama untuk
kematangan bisnisnya terutama aspek dari keinginan untuk mempercayai orang
lain.
c) Pengambilan
Resiko
Sikap ini berkaitan
dengan kemauan seseorang untuk terlibat dalam kegiatan beresiko. Beberapa
resiko yang mungkin dihadapi oleh entrepreneur antara lain pemasaran,
finansial, psikologis dan sosial. Seseorang yang memiliki perilaku pengambilan
resiko yang tinggi akan lebih mudah dalam mengambil keputusan dalam keadaan
yang tidak menentu dan mengorganisasikan sumber daya yang dimilikinya terutama
dalam memperkenalkan produknya ke pembeli.
5. Dalam
evaluasi diri ada Locus of control dan Self efficacy :
a) Locus
of control
Locul of control
didefinisikan sebagai kepercayaan seseorang bahawa ia mampu mengendalikan
lingkungan di sekitarnya. Seorang entrepreneur yang memiliki internal locus of
control lebih mampu dalam memanfaatkan peluang kewirausahaan. Mereka memiliki
kepercayaan dapat memanfaatkan peluang, sumber daya, mengorganisasikan
perusahaan, dan membangun strategi. Hal ini dikarenakan kesuksesan dalam
menjalankan aktivitas entrepreneur bergantung pada keinginan seseorang untuk
percaya pada kekuatan sendiri.
b) Self
efficacy
Self-efficacy adalah
kepercayaan seseorang pada kekuatan diri dalam menjalankan tugas tertentu.
Entrepreneur sering membuat penilaian sendiri pada keadaan yang tidak menentu,
oleh karena itu mereka harus memiliki kepercayaan sendiri dalam membuat
pernyataan, keputusan mengenai pengelolaan sumber daya yang mereka miliki.
6. Dalam
membuat keputusan positif tersebut dibutuhkan karakteristik kognitif yang
membantu entrepreneur untuk memetakan cara bagaimana memanfaatkan peluang
wirausaha. Karakteristik tersebut antara lain:
a) Overconfidence
Overconfidence
merupakan kepercayaan pada pernyataan diri yang melebihi keakuratan dari data
yang diberikan. Sikap percaya yang berlebihan ini sangat membantu entrepreneur
terutama dalam membuat keputusan pada situasi yang belum pasti dan informasi
yang terbatas. Dia akan melangkah lebih pasti dalam menjalankan keputusannya
meskipun kesuksesan yang diinginkan belum pasti. Hal ini sebenarnya bisa dari
rasa optimisme. Overconfidence mendorong orang mampu memanfaatkan peluang usaha
(Busenitz dalam Shane, 2003). Entrepreneur cendrung lebih overconfidence
dibandingkan dengan manager.
b) Representatif
Representatif merupakan
keinginan untuk mengeneralisasi dari sebuah contoh kecil yang tidak mewakili
sebuah populasi. Bias dalam representatif akan mendorong seorang entrepreneur
dalam membuat keputusan. Ia menjadi lebih mudah dalam membuat keputusan terutama
dalam keadan yang tidak menentu. Para pendiri perusahaan memiliki nilai
representativeness yang lebih tinggi dibandingkan dengan manager. Hal ini
menunjukkan bahwa gaya pemecahan masalah antara entrepreneur dan manager
berbeda.
c) Intuisi
Sebagian besar entrepreneur
menggunakan intuisi daripada menganalisis informasi dalam membuat keputusan.
Kegunaan intuisi untuk memfasilitasi pembuatan keputusan mengenai ketersediaan
sumber daya, mengorganisasi dan membangun strategi baru. dengan memfasilitasi
pembuatan keputusan maka argumen akan muncul, dan intuisi selanjutnya akan
meningkatkan performa dalam kegiatan entrepreneur.
7. Usaha
kecil (small business) adalah usaha yang dikelola secara mandiri, tidak
mendominasi pasar, dan memenuhi standar ukuran tertentu dari sisi laba dan
jumlah karyawan. Usaha kecil menyediakan mayoritas lapangan kerja di bidang
perdagangan grosir, perdagangan ritel, jasa, pertanian, perikanan, industri
konstruksi, usaha makanan dan minuman. Usaha kecil ritel yang dimiliki pribadi,
seperti toko sepatu, alat tulis kantor, toko mainan, toko obat, toko bunga,
peralatan, perhiasan, jumlahnya sangat besar dan jauh melampaui perusahaan
besar yang ada. Di Indonesia usaha kecil banyak dioperasikan dari tempat
tinggal si pemiliki bisnis karena biaya operasionalnya lebih rendah, mengurangi
biaya sewa, fleksibilitas dan kebebasan waktu lebih longgar.
Keunggulan Usaha Kecil
:
Usaha kecil memiliki
perubahan dan pada posisi pasar, gaya manajeial, jumlah karyawan, kemampuan
keuangan, bentuk organisasi maupun kapasitas staf. Perubahan ini memunculkan
beberapa keunggulan pada usaha kecil yaitu :
a) Inovasi
Usaha kecil lebih
kreatif dalam menjalankan bisnisnya daripada perusahaan besar serta ngata
inofatif dalam memunculkan ide-ide untuk barang dan jasa baru.
b) Biaya
Rendah
Usaha kecil memiliki
biaya oprasional yang rendah karena organisasinya kecil, upaya pegawai rendah,
overhead cos kecil, dan dapat menyediakan barang jasa yang haragnaya lebih
murah daibandngkan Rusahaan besar
c) Curuk
Pasar
Usaha kecil lebih
menguasai curuk pasar yang tradisional dibandingkan dengan perusahaan besar yang
harus mengeluarkan overhead cost yang tinggi
d) Layanan
Pelanggan
Usaha kecil lebih
memberikan pelayanan yang superior kepada pelangannya dibandingkan dengan
perusahaan besar karena fleksibelitasnya tinggi dan penyesuaian lini produk dan
jasa sesuai tuntutan pelanggan lebih cepat.
Kelemahan usaha kecil :
a) Manajemen
Usaha kecil umumnya
memiliki manajemen yang kurang baik sering mencapuradukan urusan bisnis dengan
rumah tangga, organisasinya tidak tertata dengan baik, tenaga ahli sedikit dan
pengetahuan bisnis rendah.
b) Dana
Kurangnya dana untuk
membeli bahan baku atau produk, membeli peralatan, sewa tempat, untuk promosi,
melatih karyawan, dan arus khas yang tidak merata merupakan kelemahan yang
umumnya terdapat pada usaha kecil.
c) Peraturan
Pemerintah
Kebijakan yang tumpah
tindih (over regulation) dan inkonsistensi menyebabkan ketidak pastian berusaha
dan ketidakpastian hukum serta beban biaya.
Struktur usaha di
Indonesia tahun 2009 :
Jenis
|
Jumlah (Unit)
|
%
|
Usaha
Besar
|
4.677
|
0,01
|
Usaha
Menengah
|
41.133
|
0,08
|
Usaha
Kecil
|
546.675
|
1,04
|
Usaha
mikro
|
52.176.795
|
98,88
|
Jumlah
|
52.769.280
|
100
|
8. Kredit
dari perbankan nasional menurut penggunaannya :
a) Konsumsi
sebanyak Rp. 568.392 milliar atau 31,32%.
b) Modal
Kerja sebanyak Rp. 870.605 milliar atau 47,97%
c) Investasi
sebanyak Rp. 375.849 milliar atau 20,71%
Untuk kinerja keungan
beberapa bank Triwulan I-2013 (triliun rupiah) :
Bank
|
Total Aset
|
Giro
|
Tabungan
|
Simpanan berjangka
|
Laba
tahun berjalan
|
Mandiri
|
640,60
|
94,52
|
195,67
|
176,83
|
4,30
|
BRI
|
529,51
|
58,40
|
172,68
|
175,10
|
5,09
|
BCA
|
447,4
|
92,24
|
206,30
|
69,39
|
2,89
|
BNI
|
319,72
|
68,54
|
89,64
|
75,91
|
2,07
|
CIMB NIAGA
|
217,46
|
42,97
|
32,67
|
83,99
|
1,05
|
9. Perkembangan
UMKM di Indonesia setiap tahunnya mengalami peningkatan. Bila pada tahun 2005
terdapat 47 juta unit UMKM maka di tahun-tahun berikutnya jumlah ini terus
mengalami penigkatan. UMKM 2006 sebanyak 49,02 juta unit, 2007 sebanyak 50,15
juta unit, 2008 sebanyak 51,41 juta unit, 2009 sebanyak 52,76 unit, 2010
sebanyak 53,82 juta unit, 2011 sebanyak 55,21 juta unit dan tahun 2013 menjadi
56,53 juta unit. Hal ini menunjukkan bahwa gairah membangun usaha baru di
Indonesia cukup besar dan sangat menggembirakan. Pertambahan jumlah UMKM
memberi nilai positif bagi peningkatan produk domestic bruto (PDB). Sumbangan
UMKM terhadap PDB sejak tahun 2005 tercatat rata-rata diatas 55% dari PDB total
dengan nilai rata-rata diatas Rp. 1.000 triliun.
Dibawah ini adalah
tabel sumbangan UMKM terhadap PDB :
Tahun
|
Nilai PDB UMKM (triliun)
|
Persentase terhadap PDB total
|
2005
|
979,5
|
55,49%
|
2006
|
1035,62
|
58,49%
|
2007
|
1100,67
|
58,44%
|
2008
|
1165,75
|
58,35%
|
2009
|
1214,73
|
58,17%
|
10. Berdasarkan
SK Mentri Keuangan No. 197 tahun 2013 yang ditetapkantanggal 20 Desember 2013,
pengusaha dengan omzet tidak melebihi Rp 4,8 miliar setahun dan memilih menjadi
buka pengusaha kena pajak, tidak diwajibkan dipungut, menyetor dan melaporkan
pajak pertambahan nilai, serta tidak diwajibkan membuat faktur pajak dan tidak
perlu melaporkan surat pemberi tahunan (SPT), masa pajak pertanahan nilai
(PPN). Dengan demikian biaya kepatuhan perpajakan (cost of compliance) akan
menjadi lebih rendah. Ketentuan ini mulai berlaku per 1 Desamber 2013.
11. Hal
yang dilakukan di awal membuka usaha baru :
a) Siapa
pelanggan kita
b) Lokasi
pelanggan
c) Kemampuan
daya beli pelanggan
d) Jumlah
produk yang dapat di beli pelanggan
e) Siapa
pesaing kita
f) Beda
produk kita dengan pesaing.
Dari identifikasi
tersebut lalu ditetapkan apa, dimana, kapan, seberapa besar dan bagaimana kita
memposisikan usaha baru kita. Kita harus memilih industri dan pasr yang
dimasuki sesuai minat dan keahlian kita agar modal kita tepat sasaran dan
optimal penggunaanya.
12. Prinsip
yang paling utama harus kita miliki dalam memulai usaha yaitu :
a) Tekad
Kuat. Kerja keras, dan Dedikasi
Kita harus memiliki
tekad yang kuat bahwa usaha yang kita bangun akan berhasil. Dengan karja dan
dedikasi yang tinggi atas usaha yang kita bangun, kita akan dapat mengatasi
kendala, melalui rintangan, bahkan meminimalkan faktor-faktor penghambatan
usaha
b) Kompetensi
Manajerial
Kompetensi manajerial
harus kita miliki dengan mengikuti kursus pelatihan, seminar, lokakarya, dan
belajar dari yang sudah ahli atau perpelangan di bidang usaha anda.
c) Permintaan
Pasar
Kita harus jeli dan
tanggap mencermati permintaan pasar atas suatu produk atau jasa agar tidak
didahului pesaing dan menjadi pemimpin pasar.
d) Kontrol
yang ketat
Jangan pernah memberi
celah terjadinya penyimpanan dalam usaha anda karena lama-lama akan membesar
dan merusak sistem. Kontrol yang ketat dibutuhkan agar kelangsungan bisnis anda
terjaga.
e) Beri
perhatian
Kita harus memberi
perhatian pada semua tingkatan atau struktur yang ada dalam perusahaan agar
semangat kerja keryawan tetap terjaga dan sesuai yang diharapkan.
13. Modal
utama yang seharusnya dimiliki oleh seseorang dalam membangun usaha adalah :
a) Kompetensi
Kompetensi terhadap
suatu bidang merupakan modal diri yang paling utama dalam membangun suatu
bisnis. Jangan membangun bisnis yang tidak sesuai dengan kompetensi yag kita
miliki karena dapat berakhir pada kegagalan dan kerugian materi.
b) Kecerdasan
Kita telah dikaruniai
kecerdasan oleh sang pencipta, meliputi kecerdasan : Intelektual, Spiritual,
Emosional, Fisik, Berkreasi,. Maka gunakanlah kecerdasan tersebut untuk
membangun bisnis.
c) Akal
Pikiran
Manusia dikarunia
kemampuan yang paling berharga dari yang maha kuasa berupa akal pikiran. Dengan
akal pikiran kita diberi pengetahuan, kecerdasan, dan kecerdikan untuk menangkap
peluang dan memanfaatkannya untuk membangun suatu usaha.
d) Keberanian
Banyak orang tidak
dapat mewujudkan ide bisnisnya karena tidak memiliki keberanian untuk memulai
bisnis tersebut. Segunung ide dan segudang uang taka da artinya tanpa
keberanian.
e) Keyakinan
Keyakinan kita bahwa
usaha yang dibangun akan berhasil dan sukses didasarkan atas kompetensi yang
kita miliki dalam membangun bisnis tersebut. Penguasaan terhadap bisnis yang
dibangun merupakan factor pendorong keyakinan kita.
f) Ketekunan
Usaha yang dibangun
secara tekun akan memberikan hasil yang bisa melebihi ekspektasi kita. Karena
factor ketekunan sangat dibutuhkan untuk keberhasilan suatu bisnis.
g) Keuletan
Pribadi yang ulet
adalah pribadi yang pantang menyerah dan akan menyelesaikan apa yang sudah
ditugaskan.
h) Kerajinan
Orang yang sukses
adalah orang - orang yang rajin. Dia tidak akan menyia-nyiakan waktuya dan akan
bekerja secara efisien, efektif, dan produktif sesuai pepatah : rajin pangkal
kaya.
14. Kunci
sukses memulai bisnis, diantaranya :
a) Modal
Sesuaikan kondisi keuangan
kita/modal awal dengan sasaran usaha awal yang akan kita buka. Modal awal yang
ada cukup dibelanjakan untuk keperluan awal usaha. Akan lebih baik bila hanya
70% modal awal tersebut yang digunakan, sedangkan sisanya sebagai dana
cadangan. Tanpa modal Anda dapat juga membuka usaha baru dengan sistem kredit
misalnya atau pola perjanjian lainnya asalkan prospek usahanya menjanjikan atau
profitable.
b) Skill
Membuka usaha sesuai
keahlian yang kita miliki merupakan kunci awal suksesnya usaha tersebut. Dengan
keahlian kita lebih siap menghadapi medan dan mampu menetralisir ancaman yang
mungkin timbul dengan tindakan yang cepat.
c) Lokasi
Pilih lokasi usaha yang
strategis, mudah dijangkau, dan ramai pengunjung. Lokasi usaha memengaruhi
animo konsumen untuk mampir/belanja, dan sangat berpengaruh terhadap kecepatan
pengembangan usaha.
d) Promosi
Anda perlu
memperkenalkan usaha yang baru dibuka melalui promosi atau pemasaran, minimal
melalui tampilan depan tempat usaha yang didesain semenarik mungkin (ada
pamflet, umbul-umbul, spanduk, dan lain-lain) yang dapat menarik pengunjung.
Untuk usaha berskala menengah atau besar akan lebih baik bila promosi dilakukan
melalui media internet, radio, surat kabar atau TV.
e) Brand
Brand usaha meliputi
logo dan nama usaha merupakan salah satu daya tarik calon konsumen untuk mampir
atau bergabung dengan perusahaan kita. Brand usaha harus singkat, jelas mudah
diingat dan familier. Contoh: UNIKOM, singkatan dari Universitas Komputer Indonesia.
f) Membangun
Sistem
Bangun sistem usaha
yang baik sejak awal memulai usaha, yang meliputi manajemen usaha, organisasi,
dan pengelolaan finansial. Kelalaian dalam membangun sistem ini dapat mengkibatkan
usaha tersebut bermasalah pada kemudian hari, bangkrut, atau diselewengkan oleh
karyawan yang dipercaya.
g) Karyawan
Dalam merekrut
karyawan, akan lebih baik jika telah memiliki keahlian sesuai bidang usaha yang
kita buka. Untuk awal usaha jumlah karyawan tidak perlu banyak, sesuaikan dengan
job yang ada dan bisa ia tangani. Penambahan karyawan disesuaikan dengan
perkembangan usaha.
15. Penunjang
sukses yag harus dimiliki oleh seorang entrepreneur :
Di samping 7 kunci
sukses memulai usaha di atas, keberhasilan suatu usaha juga ditentukan oleh 7 Penunjang
Keberhasilan berikut:
a) Pengetahuan
(Knowledge),
b) Kemampuan
(Capable),
c) Pengalaman
(Experience),
d) Visi
(Vision),
e) Harapan
(Hope),
f) Keyakinan
(Faith), dan
g) Kebahagiaan
(Happiness).
Prinsip Bill Gates,
entrepreneur kelas dunia di bidang Teknologi Informasi, adalah:
a) Percaya
diri sendiri
Berani mengatakan dan
melaksanakan apa yang harus dilakukan.
b) Kerja
sama
Bekerja sama dengan
mitra yang dipercaya bila kesulitan dalam menjalankan visi.
c) Fokus
Fokus terhadap core
bisnis yang dijalankan.
d) Melihat
petuang
Mampu melihat peluang
sekecil apa pun dengan prediksi ke depan.
e) Berbagi
kemakmuran
Membagi keuntungan
dengan karyawan atas kesuksesan yang diraih perusahaan.
f) Belajar
dari kesalahan
Belajar dari kesalahan
dengan mengevaluasi sumber penyebab kesalahan tersebut
g) Memperbaiki
kesalahan
Memperbaild kesalahan
dengan solusi yang tepat
16. Alat
pembayaran yang umumnya digunakan para nasabah bank dalam proses transaksi
yaitu :
a) Debit
card
b) Phone
banking
c) Sms
banking
d) Kartu
kredit
e) Internet
banking
f) Kartu
prabayar / E-Money
g) Mobile
banking
h) Tunai
Adapun komposisi
penggunaanya untuk belanja online yaitu : Debit Card 31,7%, SMS Banking 3,5%,
Internet Banking 29,5%, Mobile banking 7,6%, Phone banking 2%, kartu kredit
17,4%, kartu prabayar/E-Money 36,3%. Sedangkan dalam membayar tagihan yaitu : Debit
Card 33,5%, SMS Banking 3,5%, Internet Banking 10,2%, Mobile banking 7,6%,
Phone banking 13,4%, Tunai 63,5%.
17. Indikator
perbankan :
a) Dana
pihak ketiga
b) Aset
yang dimiliki
c) Jumlah
Bank
d) Jumlah
Kantor bank
e) Bank
asing
f) Bank
pemerintah dan daerah
g) Bank
local
Lembaga keuangan mikro
adalah upaya penyedia jasa keuangan, terutama simpanan dan kredit, dan juga
jasa keuangan lain yang diperuntukan bagi keluarga miskin dan berpenghasilan
rendah yang tidak memiliki akses terhadap bank komersial. Lembaga Keuangan
Mikro berfungsi sebagai lembaga yang menyediakan berbagai jasa pinjaman, baik
untuk kegiatan produktif yang dilakukan usaha mikro, maupun untuk kegiatan
konsumtif keluarga masyarakat miskin. Sebagai lembaga simpanan, Lembaga
Keuangan Mikro dapat menghimpun dana yang dijadikan prasyarat bagi adanya
kredit walaupun pada akhirnya sering kali jumlah kredit yang diberikan lebih
besar dari dana yang berhasil dihimpun.
Berikut adalah
komposisi kepemilikan produk-produk perbankan oleh konsumen kelas menengah :
a) Produk
simpanan – tabungan : 100
b) Kredit
konsumen – kredit kendaraan bermotor (KKB) : 55.8
c) Kartu
Kredit : 40.9
d) Asuransi
– kesehatan : 36.2
e) Kredit
konsumen – kredit pemilikan rumah (KPR) : 28.3
f) Produk
simpanan – deposito berjangka : 15.9
g) Asuransi
– unit Unk/Jiwa : 14
h) Asuransi
– mobil/motor : 13
i)
Asuransi pendidikan : 12
j)
Inestasi – sahan : 11.5
k) Kredit
konsumen – refinancing : 9.9
l)
Produk simpanan – giro : 9.1
m) Investasi
– reksa dana : 8.3
n) Kredit
konsumen – lainnya : 5.6
o) Kredit
konsumen – kredit pemilihan apartemen : 1.3
p) Investasi
– obligasi (ORI & SUN) : 0.3
q) Investasi
– setifikat bank Indonesia : 0.1
18. Kategori
usaha beserta keuntungan dan kelemahannya :
a) Usaha
perseorangan (Sole Propietorship)
Merupakan bentuk usaha
yang paling umum dan paling sederhana karena tidak ada perbedaan hokum yang
memisahkan status pemilik tunggal sebagai individu dengan statusnya sebagai
pemilik bisnis.
Keuntungan :
·
Mudah dibuat dan mudah dibubarkan
·
Seluruh laba dapat ditahan pemilik
·
Sangat fleksibel dalam pengambilan
keputusan.
Kelemahan :
·
Utang menjadi tanggung jawab pemilik
·
Keterbatasan pendanaan
·
Keterbatasan manajerial dari pemilik
·
Kelanjutan usaha dapat berakhir bila
pemiliknya meninggal, pailit atau gagal.
b) Persekutuan
(Partnership)
Persekutuan adalah
bentuk kepemilikan usaha dengan dua pemilik atau lebih yang bersama-sama
mengelola perusahaan dan bertanggung jawab atas aliran dana termasuk
utang-utangnya. Umumnya persekutuan berbentuk Firma atau persekutuan komanditer
(CV), dimana tidak ada batasan besar dana yang harus disertakan dan laba dapat
berasal dari investor luar.
Keuntungan :
·
Mudah dibuat
·
Sumber investasi dana lebih banyak
·
Keahlian, pengetahuan dan
keterampilannya saling melengkapi
Kelemahan :
·
Rentan terhadap konflik pribadi
·
Sulit dibubarkan
·
Semua sekutu ikut menanggung utang yang
terjadi atau yang dibuat satu orang
·
Sulit mengalihkan kepemilikan tanpa
seizing sekutu yang lain.
c) Perseorangan
Terbatas (Corp oration)
Perseroan terbatas
adalah usaha yang berdiri sebagai suatu entitas legal yang terpisah dari
pemiliknya dan bertanggug jawab atas utang-utangnya sendiri. Pemilik hanya
bertanggung jawab sebatas Investasinya saja.
Keuntungan :
·
Tanggung jawab terbatas pada investasi
pribadi di perusahaan. Pengadilan hanya dapat menyita dan menjual kekayaan
perusahaan tapi tidak dapat menyentuh milik pribadi para investor.
·
Keahlian manajemen yang terspesialisasi
·
Kapasitas keuangan yang lebih luas.
·
Efek ekonomi positif atas operasi
berskala besar.
Kelemahannya :
·
Sulit dan mahal untuk dibentuk dan di
bubarkan
·
Pajak ganda, yakni dikenakan ke
perusahaan dan ke pemegang saham.
·
Pembatasan legal akibat jumlah
undang-undang yang banyak
19. Bentuk
kepemilikan bisnis suatu perusahaan bergantung pada bagaimana bisnis tersebut
pada awalnya dibentuk. Dibawah ini
adalah tabel kepemilikan bisnis :
STRUKTUR
|
PERATURAN DAN KONTROL
KEPEMILIKAN
|
PERTIMBANGAN
PAJAK
|
PERTANGGUNG-JAWABAN
|
MERINGANKAN
PEMBUKAAN DAN PENGHENTIAN
|
Pemilik tunggal
|
Seorang pemilik mempunyai control penuh
|
Keuntungan dan kerugian mengalir langsung ke
pemilik dan dibebankan rata-rata ke individual
|
Pemilik memiliki tanggung jawab tak terbatas
terhadap utang bisnis
|
Mudah untuk membangun namun meninggalkan keuangan
personal pemilik dalam risiko. Pemilik harus menjual keseluruhan bisnis untuk
mendapatkan investasi dari orang lain.
|
Perkumpulan umum
|
Dua atau tiga pemilik; tiap rekan diberikan
kontrol yang sama kecuali jika penentuan kesepakatan sebaliknya
|
Keuntungan dan kerugian mengalir langsung ke pemilik
dan dibebankan rata-rata ke individual. Patner membagikan penghsilan dan
kerugian sama kecuali jika penetapan kesepakatan bersama
|
Aset pribadi dari patner operasi memiliki resiko
dari kreditor kreditor bisnis.
|
Mudah untuk membangun. Persetujuan bersama
direkomendasikan namun tidak dibutuhkan. Partner umumnya harus menjual
pembagian mereka dalam bisnis untuk mengganti investasi mereka.
|
Hubungan terbatas
|
Dua atau lebih pemilik; partner umumnya tidak
berpartisipasi dalam pengelolaan sejumlah pemegang saham terbatas; tidak ada
batas pada kelas – kelas saham atau aransemen voting. Kepemilikan dan pengelolaan
bisnis terpisah. Para pemegang saham di korporasi – korporasi didiadakan
secara pribadi atau tertutup; pemilik lebih suka berpartisipasi dalam
pengelolaan bisnis
|
Sama dengan hubungan pada umumnya. Keuntungan -keuntungan
dibebankan kembali pada rata rata individu ketika mereka didistribusikan
kepada investor sebagai dividen.
|
Partner - partner tertentu hanya bertanggung jawab
untuk jumlah investasinya. Kewajiban investor terbatas atas jumlah
investasinya
|
Sama dengan hubungan pada umumnya. Beban dan kompleksitas
penggabungan berbeda dari Negara ke Negara; dalam hal harga didapat dari
perspektif pajak. Pada korporasi public, pemegang saham dapat menjual
sahamnya di pasar terbuka; pada korporasi privat, para pemegang saham harus
mendapatkan pembeli sahamnya untuk mengganti investasi mereka.
|
20. Perbedaan
karakteristik ekonomi baru dibandingkan ekonomi lama :
Karakteristik
|
Ekonomi Lama
|
Ekonomi Baru
|
Keuntungan
Kompetitif
|
Keuntungan
kompetitif bergantung pada aset fisik
|
Keuntungan
kompetitif berdasarkan aset intelektual
|
Strategi
keuangan
|
Profit
dimaksimalkan dengan mengontrol harga
|
Profit
dimaksimalkan dengan menambah niai barang dan jasa
|
Teknologi
|
Teknologi
mekanis adalah pengaruh utama dalam pertumbuhan ekonomi
|
Teknologi
informasi adalah pengaruh utama dalam pertumbuhan ekonomi
|
Kekuatan
kerja
|
Kemampuan
spesifik kerja
|
Kemampuan
yang diubah dan pelajaran jangka panjang
|
Geografi
|
Firma-firma
berlokasi dekat sumber-sumber untuk mengurangi biaya
|
Firma-firma
berlokasi dekat kolaborator dan competitor untuk menaikkan inovasi
|
Modal
|
Pembiayaan
utang
|
Modal
usaha
|
Komunikasi
dengan pelanggan
|
Media
masa, dengan percakapan searah pengontrol perusahaan
|
Potongan-potongan,
media personal, dengan respons pelanggan terhadap perusahaan dan perusahaan
lainnya melalui percakapan.
|
No comments:
Post a Comment