Just Share Information and Experience

Tuesday, 23 February 2016

Tugas Bab 4

                                                                                          Nama   : I Kadek Meganjaya

                                                                                          NIM    : 10112203

                                                                                           Kelas   : KWU-9                    

Tugas BAB IV

1.      Dasar keinginan saya dalam membangun suatu bisnis yaitu tentunya ingin membuat inovasi – inovasi baru yang belum pernah ada sebelumnya, entah bisnis tersebut dalam bidang IT, kuliner, dan lain sebagainya. Jika dari inovasi yang dibuat itu berhasil dan disukai oleh konsumen di luar, maka itu akan menjadi kebanggaan tersendiri bagi saya, dimana hasil karya saya bisa dinikmati oleh banyak orang. Selain itu juga ingin membantu orang lain dalam memperoleh penghasilan dengan cara bekerja di usaha yang saya buat. Dan dari semua itu tentunya juga ingin mendapatkan penghasilan yang lebih dan bekerja bukan dari perintah orang lain, melainkan saya yang menentukan usaha yang saya buat ini tujuannya mau kemana.
selain itu keinginan membuka usaha bisa didasari dari hobi, mengamati, ide lama, ide orang lain, kolaborasi, terbitkan, catat secara hukum, adakan pertunjukan, nasihat ke orang lain, konsumsi masyarakat.

2.      Peluang bisnis merupakan hal yang sangat penting bagi seorang entrepreneur karena peluang bisnis disini merupakan situasi yang memungkinkan terciptanya kerangka berpikir baru dalam rangka mengkreasi dan mengkombinaksikan sumber daya untuk menghasilkan profit. Peluang bisnis merupakan kesempatan bagi seseorang untuk membuka usaha sesuai keinginan, kemampuan, kekuatan atau pengalaman yang dimiliki.

3.      Faktor-Faktor Peluang Bisnis :

a)      Perubahan Teknologi

Perubahan teknologi merupakan peluang usaha karena me­mungkinkan orang untuk mengalokasikan sumber daya dengan cara yang berbeda dan lebih potensial. Berbagai provider, warnet, industri komputer telah menjadi lahan usaha baru dengan adanya perubahan teknologi dari konvensional ke Internet.

b)      Perubahan Politik dan Kebijakan

Perubahan politik dari Orba ke Reformasi dan perubahan kebijakan dari Pusat ke Otonomi Daerah merupakan sumber peluang usaha baru.

c)      Perubahan Demografi

Struktur demografi juga membuka peluang usaha. Demografi Yogyakarta sebagai kota pelajar dan budaya juga dikenal sebagai daerah tujuan bagi pensiunan. Hal ini membawa dampak bagi jenis usaha yang dikembangkan di kota Yogyakarta

d)     Institusi Pendidikan

Institusi pendidikan sebagai pusat penelitian adalah sumber peluang usaha dengan memanfaatkan hasil penelitian. Zucker dkk (1998) menemukan bahwa jumlah ilmuwan dan universitas dalam suatu daerah berkorelasi dengan peningkatan jumlah perusahaan bioteknologi dan hak paten yang dihasilkan.

e)      Akses Informasi

Informasi memungkinkan seseorang memperoleh peluang membu­ka usaha dibandingkan dengan orang lain yang tidak mengetahui­nya. Beberapa orang mampu mengenali peluang lebih baik karena mereka memiliki informasi lebih dibandingkan orang lain


f)       Variasi Pengalaman Hidup

Variasi dalam pengalaman hidup menyediakan akses pada informasi yang baru dan dapat membantu seseorang dalam menemukan peluang karena sebuah informasi yang baru kadang memiliki elemen yang hilang dan membutuhkan kecermatan bahwa peluang baru telah hadir.

g)      Ikatan Sosial

Ikatan sosial meningkatkan kemungkinan seseorang dalam me­nemukan peluang usaha melalui interaksi dengan orang lain atau jejaring sosial mereka. Struktur dari jejaring sosial akan meme­ngaruhi informasi yang diterima dan mengategorikan informasi tersebut


h)      Kepribadian

Kepribadian berpengaruh terhadap tindakan seseorang dalam mengambil keputusan terkait pemanfaatan peluang.

i)        Motivasi

Hal yang tak kalah penting dalam entrepreneurship adalah motivasi. Ketika sekumpulan orang dihadapkan pada peluang yang sama, mempunyai keterampilan yang hampir sama dan informasi yang sama maka orang dengan motivasi tertentu akan memanfaatkan peluang.

j)        Evaluasi Diri

Hal yang tak kalah penting dalam entrepreneurship adalah evaluasi diri meliputi Locul of control dan self efficacy

k)      Karakteristik Kognitif

Karakteristik kognitif merupakait faktor yang memengaruhi bagaimana seseorang berpikir dan membuat keputusan. Dalam membuat keputusan positif tersebut dibutuhkan karakteristik kognitif yang membantu entrepreneur untuk memetakan cara bagaimana memanfaatkan peluang wirausaha.

4.      Ada 3 aspek kepribadian yang berpengaru dalam memanfaatkan peluang :

a)      Ekstraversi

Ektraversi terkait dengan sikap sosial, asertif, aktif, ambisi, inisiatif, dan ekshibisionis. Sikap ini akan membantu entrepreneur untuk mengeksploitasi peluang terutama dalam memperkenalkan ide ataupun kreasi mereka yang bernilai kepada calon pelanggan, karyawan, dan sebagainya. Sikap ini membantu entrepreneur untuk mengombinasikan dan mengorganisasikan sumber daya dalam kondisi yang tidak menentu.

b)      Agreebleeness (Kesepahaman)

Sikap ini terkait dengan keramahan, konformitas sosial, keinginan untuk mempercayai, kerjasama, keinginan untuk memaafkan, toleransi, dan fleksibilitas dengan orang lain. Hal ini akan membantu entrepreneur dalam membangun jaringan kerjasama untuk kematangan bisnisnya terutama aspek dari keinginan untuk mempercayai orang lain.

c)      Pengambilan Resiko

Sikap ini berkaitan dengan kemauan seseorang untuk terlibat dalam kegiatan beresiko. Beberapa resiko yang mungkin dihadapi oleh entrepreneur antara lain pemasaran, finansial, psikologis dan sosial. Seseorang yang memiliki perilaku pengambilan resiko yang tinggi akan lebih mudah dalam mengambil keputusan dalam keadaan yang tidak menentu dan mengorganisasikan sumber daya yang dimilikinya terutama dalam memperkenalkan produknya ke pembeli.

5.      Dalam evaluasi diri ada Locus of control dan Self efficacy :

a)      Locus of control

Locul of control didefinisikan sebagai kepercayaan seseorang bahawa ia mampu mengendalikan lingkungan di sekitarnya. Seorang entrepreneur yang memiliki internal locus of control lebih mampu dalam memanfaatkan peluang kewirausahaan. Mereka memiliki kepercayaan dapat memanfaatkan peluang, sumber daya, mengorganisasikan perusahaan, dan membangun strategi. Hal ini dikarenakan kesuksesan dalam menjalankan aktivitas entrepreneur bergantung pada keinginan seseorang untuk percaya pada kekuatan sendiri.

b)      Self efficacy

Self-efficacy adalah kepercayaan seseorang pada kekuatan diri dalam menjalankan tugas tertentu. Entrepreneur sering membuat penilaian sendiri pada keadaan yang tidak menentu, oleh karena itu mereka harus memiliki kepercayaan sendiri dalam membuat pernyataan, keputusan mengenai pengelolaan sumber daya yang mereka miliki.

6.      Dalam membuat keputusan positif tersebut dibutuhkan karakteristik kognitif yang membantu entrepreneur untuk memetakan cara bagaimana memanfaatkan peluang wirausaha. Karakteristik tersebut antara lain:

a)      Overconfidence

Overconfidence merupakan kepercayaan pada pernyataan diri yang melebihi keakuratan dari data yang diberikan. Sikap percaya yang berlebihan ini sangat membantu entrepreneur terutama dalam membuat keputusan pada situasi yang belum pasti dan informasi yang terbatas. Dia akan melangkah lebih pasti dalam menjalankan keputusannya meskipun kesuksesan yang diinginkan belum pasti. Hal ini sebenarnya bisa dari rasa optimisme. Overconfidence mendorong orang mampu memanfaatkan peluang usaha (Busenitz dalam Shane, 2003). Entrepreneur cendrung lebih overconfidence dibandingkan dengan manager.

b)      Representatif

Representatif merupakan keinginan untuk mengeneralisasi dari sebuah contoh kecil yang tidak mewakili sebuah populasi. Bias dalam representatif akan mendorong seorang entrepreneur dalam membuat keputusan. Ia menjadi lebih mudah dalam membuat keputusan terutama dalam keadan yang tidak menentu. Para pendiri perusahaan memiliki nilai representativeness yang lebih tinggi dibandingkan dengan manager. Hal ini menunjukkan bahwa gaya pemecahan masalah antara entrepreneur dan manager berbeda.

c)      Intuisi

Sebagian besar entrepreneur menggunakan intuisi daripada menganalisis informasi dalam membuat keputusan. Kegunaan intuisi untuk memfasilitasi pembuatan keputusan mengenai ketersediaan sumber daya, mengorganisasi dan membangun strategi baru. dengan memfasilitasi pembuatan keputusan maka argumen akan muncul, dan intuisi selanjutnya akan meningkatkan performa dalam kegiatan entrepreneur.

7.      Usaha kecil (small business) adalah usaha yang dikelola secara mandiri, tidak mendominasi pasar, dan memenuhi standar ukuran tertentu dari sisi laba dan jumlah karyawan. Usaha kecil menyediakan mayoritas lapangan kerja di bidang perdagangan grosir, perdagangan ritel, jasa, pertanian, perikanan, industri konstruksi, usaha makanan dan minuman. Usaha kecil ritel yang dimiliki pribadi, seperti toko sepatu, alat tulis kantor, toko mainan, toko obat, toko bunga, peralatan, perhiasan, jumlahnya sangat besar dan jauh melampaui perusahaan besar yang ada. Di Indonesia usaha kecil banyak dioperasikan dari tempat tinggal si pemiliki bisnis karena biaya operasionalnya lebih rendah, mengurangi biaya sewa, fleksibilitas dan kebebasan waktu lebih longgar.

Keunggulan Usaha Kecil :

Usaha kecil memiliki perubahan dan pada posisi pasar, gaya manajeial, jumlah karyawan, kemampuan keuangan, bentuk organisasi maupun kapasitas staf. Perubahan ini memunculkan beberapa keunggulan pada usaha kecil yaitu :

a)      Inovasi

Usaha kecil lebih kreatif dalam menjalankan bisnisnya daripada perusahaan besar serta ngata inofatif dalam memunculkan ide-ide untuk barang dan jasa baru.

b)      Biaya Rendah

Usaha kecil memiliki biaya oprasional yang rendah karena organisasinya kecil, upaya pegawai rendah, overhead cos kecil, dan dapat menyediakan barang jasa yang haragnaya lebih murah daibandngkan Rusahaan besar

c)      Curuk Pasar

Usaha kecil lebih menguasai curuk pasar yang tradisional dibandingkan dengan perusahaan besar yang harus mengeluarkan overhead cost yang tinggi

d)     Layanan Pelanggan

Usaha kecil lebih memberikan pelayanan yang superior kepada pelangannya dibandingkan dengan perusahaan besar karena fleksibelitasnya tinggi dan penyesuaian lini produk dan jasa sesuai tuntutan pelanggan lebih cepat.

Kelemahan usaha kecil :

a)      Manajemen

Usaha kecil umumnya memiliki manajemen yang kurang baik sering mencapuradukan urusan bisnis dengan rumah tangga, organisasinya tidak tertata dengan baik, tenaga ahli sedikit dan pengetahuan bisnis rendah.

b)      Dana

Kurangnya dana untuk membeli bahan baku atau produk, membeli peralatan, sewa tempat, untuk promosi, melatih karyawan, dan arus khas yang tidak merata merupakan kelemahan yang umumnya terdapat pada usaha kecil.

c)      Peraturan Pemerintah

Kebijakan yang tumpah tindih (over regulation) dan inkonsistensi menyebabkan ketidak pastian berusaha dan ketidakpastian hukum serta beban biaya.

Struktur usaha di Indonesia tahun 2009 :

Jenis
Jumlah (Unit)
%
Usaha Besar
4.677
0,01
Usaha Menengah
41.133
0,08
Usaha Kecil
546.675
1,04
Usaha mikro
52.176.795
98,88
Jumlah
52.769.280
100



8.      Kredit dari perbankan nasional menurut penggunaannya :

a)      Konsumsi sebanyak Rp. 568.392 milliar atau 31,32%.

b)      Modal Kerja sebanyak Rp. 870.605 milliar atau 47,97%

c)      Investasi sebanyak Rp. 375.849 milliar atau 20,71%

Untuk kinerja keungan beberapa bank Triwulan I-2013 (triliun rupiah) :

Bank
Total Aset
Giro
Tabungan
Simpanan berjangka
Laba tahun berjalan
Mandiri
640,60
94,52
195,67
176,83
4,30
BRI
529,51
58,40
172,68
175,10
5,09
BCA
447,4
92,24
206,30
69,39
2,89
BNI
319,72
68,54
89,64
75,91
2,07
CIMB NIAGA
217,46
42,97
32,67
83,99
1,05



9.      Perkembangan UMKM di Indonesia setiap tahunnya mengalami peningkatan. Bila pada tahun 2005 terdapat 47 juta unit UMKM maka di tahun-tahun berikutnya jumlah ini terus mengalami penigkatan. UMKM 2006 sebanyak 49,02 juta unit, 2007 sebanyak 50,15 juta unit, 2008 sebanyak 51,41 juta unit, 2009 sebanyak 52,76 unit, 2010 sebanyak 53,82 juta unit, 2011 sebanyak 55,21 juta unit dan tahun 2013 menjadi 56,53 juta unit. Hal ini menunjukkan bahwa gairah membangun usaha baru di Indonesia cukup besar dan sangat menggembirakan. Pertambahan jumlah UMKM memberi nilai positif bagi peningkatan produk domestic bruto (PDB). Sumbangan UMKM terhadap PDB sejak tahun 2005 tercatat rata-rata diatas 55% dari PDB total dengan nilai rata-rata diatas Rp. 1.000 triliun.

Dibawah ini adalah tabel sumbangan UMKM terhadap PDB :

Tahun
Nilai PDB UMKM (triliun)
Persentase terhadap PDB total
2005
979,5
55,49%
2006
1035,62
58,49%
2007
1100,67
58,44%
2008
1165,75
58,35%
2009
1214,73
58,17%



10.  Berdasarkan SK Mentri Keuangan No. 197 tahun 2013 yang ditetapkantanggal 20 Desember 2013, pengusaha dengan omzet tidak melebihi Rp 4,8 miliar setahun dan memilih menjadi buka pengusaha kena pajak, tidak diwajibkan dipungut, menyetor dan melaporkan pajak pertambahan nilai, serta tidak diwajibkan membuat faktur pajak dan tidak perlu melaporkan surat pemberi tahunan (SPT), masa pajak pertanahan nilai (PPN). Dengan demikian biaya kepatuhan perpajakan (cost of compliance) akan menjadi lebih rendah. Ketentuan ini mulai berlaku per 1 Desamber 2013.

11.  Hal yang dilakukan di awal membuka usaha baru :

a)      Siapa pelanggan kita

b)      Lokasi pelanggan

c)      Kemampuan daya beli pelanggan

d)     Jumlah produk yang dapat di beli pelanggan

e)      Siapa pesaing kita

f)       Beda produk kita dengan pesaing.

Dari identifikasi tersebut lalu ditetapkan apa, dimana, kapan, seberapa besar dan bagaimana kita memposisikan usaha baru kita. Kita harus memilih industri dan pasr yang dimasuki sesuai minat dan keahlian kita agar modal kita tepat sasaran dan optimal penggunaanya.

12.  Prinsip yang paling utama harus kita miliki dalam memulai usaha yaitu :

a)      Tekad Kuat. Kerja keras, dan Dedikasi

Kita harus memiliki tekad yang kuat bahwa usaha yang kita bangun akan berhasil. Dengan karja dan dedikasi yang tinggi atas usaha yang kita bangun, kita akan dapat mengatasi kendala, melalui rintangan, bahkan meminimalkan faktor-faktor penghambatan usaha

b)      Kompetensi Manajerial

Kompetensi manajerial harus kita miliki dengan mengikuti kursus pelatihan, seminar, lokakarya, dan belajar dari yang sudah ahli atau perpelangan di bidang usaha anda.

c)      Permintaan Pasar

Kita harus jeli dan tanggap mencermati permintaan pasar atas suatu produk atau jasa agar tidak didahului pesaing dan menjadi pemimpin pasar.

d)     Kontrol yang ketat

Jangan pernah memberi celah terjadinya penyimpanan dalam usaha anda karena lama-lama akan membesar dan merusak sistem. Kontrol yang ketat dibutuhkan agar kelangsungan bisnis anda terjaga.

e)      Beri perhatian

Kita harus memberi perhatian pada semua tingkatan atau struktur yang ada dalam perusahaan agar semangat kerja keryawan tetap terjaga dan sesuai yang diharapkan.

13.  Modal utama yang seharusnya dimiliki oleh seseorang dalam membangun usaha adalah :

a)      Kompetensi

Kompetensi terhadap suatu bidang merupakan modal diri yang paling utama dalam membangun suatu bisnis. Jangan membangun bisnis yang tidak sesuai dengan kompetensi yag kita miliki karena dapat berakhir pada kegagalan dan kerugian materi.



b)      Kecerdasan

Kita telah dikaruniai kecerdasan oleh sang pencipta, meliputi kecerdasan : Intelektual, Spiritual, Emosional, Fisik, Berkreasi,. Maka gunakanlah kecerdasan tersebut untuk membangun bisnis.

c)      Akal Pikiran

Manusia dikarunia kemampuan yang paling berharga dari yang maha kuasa berupa akal pikiran. Dengan akal pikiran kita diberi pengetahuan, kecerdasan, dan kecerdikan untuk menangkap peluang dan memanfaatkannya untuk membangun suatu usaha.

d)     Keberanian

Banyak orang tidak dapat mewujudkan ide bisnisnya karena tidak memiliki keberanian untuk memulai bisnis tersebut. Segunung ide dan segudang uang taka da artinya tanpa keberanian.

e)      Keyakinan

Keyakinan kita bahwa usaha yang dibangun akan berhasil dan sukses didasarkan atas kompetensi yang kita miliki dalam membangun bisnis tersebut. Penguasaan terhadap bisnis yang dibangun merupakan factor pendorong keyakinan kita.

f)       Ketekunan

Usaha yang dibangun secara tekun akan memberikan hasil yang bisa melebihi ekspektasi kita. Karena factor ketekunan sangat dibutuhkan untuk keberhasilan suatu bisnis.

g)      Keuletan

Pribadi yang ulet adalah pribadi yang pantang menyerah dan akan menyelesaikan apa yang sudah ditugaskan.

h)      Kerajinan

Orang yang sukses adalah orang - orang yang rajin. Dia tidak akan menyia-nyiakan waktuya dan akan bekerja secara efisien, efektif, dan produktif sesuai pepatah : rajin pangkal kaya.





14.  Kunci sukses memulai bisnis, diantaranya :

a)      Modal

Sesuaikan kondisi keuangan kita/modal awal dengan sasaran usaha awal yang akan kita buka. Modal awal yang ada cukup dibelanjakan untuk keperluan awal usaha. Akan lebih baik bila hanya 70% modal awal tersebut yang digunakan, sedangkan sisanya sebagai dana cadangan. Tanpa modal Anda dapat juga membuka usaha baru dengan sistem kredit misalnya atau pola perjanjian lainnya asalkan prospek usahanya menjanjikan atau profitable.

b)      Skill

Membuka usaha sesuai keahlian yang kita miliki merupakan kunci awal suksesnya usaha tersebut. Dengan keahlian kita lebih siap menghadapi medan dan mampu menetralisir ancaman yang mungkin timbul dengan tindakan yang cepat.

c)      Lokasi

Pilih lokasi usaha yang strategis, mudah dijangkau, dan ramai pengunjung. Lokasi usaha memengaruhi animo konsumen untuk mampir/belanja, dan sangat berpengaruh terhadap kecepatan pengembangan usaha.

d)     Promosi

Anda perlu memperkenalkan usaha yang baru dibuka melalui promosi atau pemasaran, minimal melalui tampilan depan tempat usaha yang didesain semenarik mungkin (ada pamflet, umbul-umbul, spanduk, dan lain-lain) yang dapat menarik pengunjung. Untuk usaha berskala menengah atau besar akan lebih baik bila promosi dilakukan melalui media internet, radio, surat kabar atau TV.

e)      Brand

Brand usaha meliputi logo dan nama usaha merupakan salah satu daya tarik calon konsumen untuk mampir atau bergabung dengan perusahaan kita. Brand usaha harus singkat, jelas mudah diingat dan familier. Contoh: UNIKOM, singkatan dari Universitas Komputer Indonesia.



f)       Membangun Sistem

Bangun sistem usaha yang baik sejak awal memulai usaha, yang meliputi manajemen usaha, organisasi, dan pengelolaan finansial. Kelalaian dalam membangun sistem ini dapat mengkibatkan usaha tersebut bermasalah pada kemudian hari, bangkrut, atau diselewengkan oleh karyawan yang dipercaya.

g)      Karyawan

Dalam merekrut karyawan, akan lebih baik jika telah memiliki keahlian sesuai bidang usaha yang kita buka. Untuk awal usaha jumlah karyawan tidak perlu banyak, sesuaikan dengan job yang ada dan bisa ia tangani. Penambahan karyawan disesuaikan dengan perkembangan usaha.

15.  Penunjang sukses yag harus dimiliki oleh seorang entrepreneur :

Di samping 7 kunci sukses memulai usaha di atas, keberhasilan suatu usaha juga ditentukan oleh 7 Penunjang Keberhasilan berikut:

a)      Pengetahuan (Knowledge),

b)      Kemampuan (Capable),

c)      Pengalaman (Experience),

d)     Visi (Vision),

e)      Harapan (Hope),

f)       Keyakinan (Faith), dan

g)      Kebahagiaan (Happiness).

Prinsip Bill Gates, entrepreneur kelas dunia di bidang Teknologi Informasi, adalah:

a)      Percaya diri sendiri

Berani mengatakan dan melaksanakan apa yang harus dilakukan.

b)      Kerja sama

Bekerja sama dengan mitra yang dipercaya bila kesulitan dalam menjalankan visi.

c)      Fokus

Fokus terhadap core bisnis yang dijalankan.

d)     Melihat petuang

Mampu melihat peluang sekecil apa pun dengan prediksi ke depan.

e)      Berbagi kemakmuran

Membagi keuntungan dengan karyawan atas kesuksesan yang diraih perusahaan.

f)       Belajar dari kesalahan

Belajar dari kesalahan dengan mengevaluasi sumber penyebab kesalahan tersebut

g)      Memperbaiki kesalahan

Memperbaild kesalahan dengan solusi yang tepat

16.  Alat pembayaran yang umumnya digunakan para nasabah bank dalam proses transaksi yaitu :

a)      Debit card

b)      Phone banking

c)      Sms banking

d)     Kartu kredit

e)      Internet banking

f)       Kartu prabayar / E-Money

g)      Mobile banking

h)      Tunai

Adapun komposisi penggunaanya untuk belanja online yaitu : Debit Card 31,7%, SMS Banking 3,5%, Internet Banking 29,5%, Mobile banking 7,6%, Phone banking 2%, kartu kredit 17,4%, kartu prabayar/E-Money 36,3%. Sedangkan dalam membayar tagihan yaitu : Debit Card 33,5%, SMS Banking 3,5%, Internet Banking 10,2%, Mobile banking 7,6%, Phone banking 13,4%, Tunai 63,5%.

17.  Indikator perbankan :

a)      Dana pihak ketiga

b)      Aset yang dimiliki

c)      Jumlah Bank

d)     Jumlah Kantor bank

e)      Bank asing

f)       Bank pemerintah dan daerah

g)      Bank local

Lembaga keuangan mikro adalah upaya penyedia jasa keuangan, terutama simpanan dan kredit, dan juga jasa keuangan lain yang diperuntukan bagi keluarga miskin dan berpenghasilan rendah yang tidak memiliki akses terhadap bank komersial. Lembaga Keuangan Mikro berfungsi sebagai lembaga yang menyediakan berbagai jasa pinjaman, baik untuk kegiatan produktif yang dilakukan usaha mikro, maupun untuk kegiatan konsumtif keluarga masyarakat miskin. Sebagai lembaga simpanan, Lembaga Keuangan Mikro dapat menghimpun dana yang dijadikan prasyarat bagi adanya kredit walaupun pada akhirnya sering kali jumlah kredit yang diberikan lebih besar dari dana yang berhasil dihimpun.

Berikut adalah komposisi kepemilikan produk-produk perbankan oleh konsumen kelas menengah :

a)      Produk simpanan – tabungan : 100

b)      Kredit konsumen – kredit kendaraan bermotor (KKB) : 55.8

c)      Kartu Kredit : 40.9

d)     Asuransi – kesehatan : 36.2

e)      Kredit konsumen – kredit pemilikan rumah (KPR) : 28.3

f)       Produk simpanan – deposito berjangka : 15.9

g)      Asuransi – unit Unk/Jiwa : 14

h)      Asuransi – mobil/motor : 13

i)        Asuransi pendidikan : 12

j)        Inestasi – sahan : 11.5

k)      Kredit konsumen – refinancing : 9.9

l)        Produk simpanan – giro : 9.1

m)    Investasi – reksa dana : 8.3

n)      Kredit konsumen – lainnya : 5.6

o)      Kredit konsumen – kredit pemilihan apartemen : 1.3

p)      Investasi – obligasi (ORI & SUN) : 0.3

q)      Investasi – setifikat bank Indonesia : 0.1







18.  Kategori usaha beserta keuntungan dan kelemahannya :

a)      Usaha perseorangan (Sole Propietorship)

Merupakan bentuk usaha yang paling umum dan paling sederhana karena tidak ada perbedaan hokum yang memisahkan status pemilik tunggal sebagai individu dengan statusnya sebagai pemilik bisnis.

Keuntungan :

·         Mudah dibuat dan mudah dibubarkan

·         Seluruh laba dapat ditahan pemilik

·         Sangat fleksibel dalam pengambilan keputusan.



Kelemahan :

·         Utang menjadi tanggung jawab pemilik

·         Keterbatasan pendanaan

·         Keterbatasan manajerial dari pemilik

·         Kelanjutan usaha dapat berakhir bila pemiliknya meninggal, pailit atau gagal.

b)      Persekutuan (Partnership)

Persekutuan adalah bentuk kepemilikan usaha dengan dua pemilik atau lebih yang bersama-sama mengelola perusahaan dan bertanggung jawab atas aliran dana termasuk utang-utangnya. Umumnya persekutuan berbentuk Firma atau persekutuan komanditer (CV), dimana tidak ada batasan besar dana yang harus disertakan dan laba dapat berasal dari investor luar.

Keuntungan :

·         Mudah dibuat

·         Sumber investasi dana lebih banyak

·         Keahlian, pengetahuan dan keterampilannya saling melengkapi

Kelemahan :

·         Rentan terhadap konflik pribadi

·         Sulit dibubarkan

·         Semua sekutu ikut menanggung utang yang terjadi atau yang dibuat satu orang

·         Sulit mengalihkan kepemilikan tanpa seizing sekutu yang lain.

c)      Perseorangan Terbatas (Corp oration)

Perseroan terbatas adalah usaha yang berdiri sebagai suatu entitas legal yang terpisah dari pemiliknya dan bertanggug jawab atas utang-utangnya sendiri. Pemilik hanya bertanggung jawab sebatas Investasinya saja.

Keuntungan :

·         Tanggung jawab terbatas pada investasi pribadi di perusahaan. Pengadilan hanya dapat menyita dan menjual kekayaan perusahaan tapi tidak dapat menyentuh milik pribadi para investor.

·         Keahlian manajemen yang terspesialisasi

·         Kapasitas keuangan yang lebih luas.

·         Efek ekonomi positif atas operasi berskala besar.

Kelemahannya :

·         Sulit dan mahal untuk dibentuk dan di bubarkan

·         Pajak ganda, yakni dikenakan ke perusahaan dan ke pemegang saham.

·         Pembatasan legal akibat jumlah undang-undang yang banyak

19.  Bentuk kepemilikan bisnis suatu perusahaan bergantung pada bagaimana bisnis tersebut pada awalnya dibentuk.  Dibawah ini adalah tabel kepemilikan bisnis :

STRUKTUR
PERATURAN DAN KONTROL KEPEMILIKAN
PERTIMBANGAN PAJAK
PERTANGGUNG-JAWABAN
MERINGANKAN PEMBUKAAN DAN PENGHENTIAN
Pemilik tunggal
Seorang pemilik mempunyai control penuh
Keuntungan dan kerugian mengalir langsung ke pemilik dan dibebankan rata-rata ke individual
Pemilik memiliki tanggung jawab tak terbatas terhadap utang bisnis
Mudah untuk membangun namun meninggalkan keuangan personal pemilik dalam risiko. Pemilik harus menjual keseluruhan bisnis untuk mendapatkan investasi dari orang lain.
Perkumpulan umum
Dua atau tiga pemilik; tiap rekan diberikan kontrol yang sama kecuali jika penentuan kesepakatan sebaliknya
Keuntungan dan kerugian mengalir langsung ke pemilik dan dibebankan rata-rata ke individual. Patner membagikan penghsilan dan kerugian sama kecuali jika penetapan kesepakatan bersama
Aset pribadi dari patner operasi memiliki resiko dari kreditor kreditor bisnis.
Mudah untuk membangun. Persetujuan bersama direkomendasikan namun tidak dibutuhkan. Partner umumnya harus menjual pembagian mereka dalam bisnis untuk mengganti investasi mereka.
Hubungan terbatas
Dua atau lebih pemilik; partner umumnya tidak berpartisipasi dalam pengelolaan sejumlah pemegang saham terbatas; tidak ada batas pada kelas – kelas saham atau aransemen voting. Kepemilikan dan pengelolaan bisnis terpisah. Para pemegang saham di korporasi – korporasi didiadakan secara pribadi atau tertutup; pemilik lebih suka berpartisipasi dalam pengelolaan bisnis
Sama dengan hubungan pada umumnya. Keuntungan -keuntungan dibebankan kembali pada rata rata individu ketika mereka didistribusikan kepada investor sebagai dividen.
Partner - partner tertentu hanya bertanggung jawab untuk jumlah investasinya. Kewajiban investor terbatas atas jumlah investasinya
Sama dengan hubungan pada umumnya. Beban dan kompleksitas penggabungan berbeda dari Negara ke Negara; dalam hal harga didapat dari perspektif pajak. Pada korporasi public, pemegang saham dapat menjual sahamnya di pasar terbuka; pada korporasi privat, para pemegang saham harus mendapatkan pembeli sahamnya untuk mengganti investasi mereka.



20.  Perbedaan karakteristik ekonomi baru dibandingkan ekonomi lama :

Karakteristik
Ekonomi Lama
Ekonomi Baru
Keuntungan Kompetitif
Keuntungan kompetitif bergantung pada aset fisik
Keuntungan kompetitif berdasarkan aset intelektual
Strategi keuangan
Profit dimaksimalkan dengan mengontrol harga
Profit dimaksimalkan dengan menambah niai barang dan jasa
Teknologi
Teknologi mekanis adalah pengaruh utama dalam pertumbuhan ekonomi
Teknologi informasi adalah pengaruh utama dalam pertumbuhan ekonomi
Kekuatan kerja
Kemampuan spesifik kerja
Kemampuan yang diubah dan pelajaran jangka panjang
Geografi
Firma-firma berlokasi dekat sumber-sumber untuk mengurangi biaya
Firma-firma berlokasi dekat kolaborator dan competitor untuk menaikkan inovasi
Modal
Pembiayaan utang
Modal usaha
Komunikasi dengan pelanggan
Media masa, dengan percakapan searah pengontrol perusahaan
Potongan-potongan, media personal, dengan respons pelanggan terhadap perusahaan dan perusahaan lainnya melalui percakapan.


No comments:

Post a Comment